___
By Zalfa
Perkenalan
Hai! Perkenalkan nama ku Zalfa Zafira Khairunnisa, biasa di panggil Zalfa. Aku sekarang menginjak kelas 8 dan umurku baru 13 tahun. Di sini aku ingin bercerita tentang kehidupan ku di penjara suci, maksudku pondok pesantren. Memang aku belum lama ada di pondok, tapi banyak hal terjadi yang membuat diri ku ingin sekali bercerita kepada kalian semua.
not all are the same
all have their own uniqueness
(tidak semua itu sama, semua memiliki keunikan masing masing)
My story
Pagi hari suasana rumah sangat bising? Apa yang terjadi? Ternyata keluarga ku sedang bersiap untuk menghantar ku ke pondok. Dua tas besar sudah tertata rapi di depan teras rumah. Kita foto bersama dan meminta doa restu. Genangan air menetes membasahi pipi ku. Ada rasa yang bercampur aduk di dalam hati ku. Aku senang karna aku bisa menuntut ilmu tapi ada rasa sedih yang menyisip di hati, ya. Karna aku aku berpisah dengan keluarga dan kerabatku. Memang berat, Tetapi di dalam perjuangan pasti akan mengorbankan banyak hal
Yang menginspirasi
Aku sudah berada di pintu utama, dan hari ini aku akan memulai hidup yang baru. Tanpa orangtua, tanpa keluarga. Aku menuju sebuah ruangan, yang di namakan kamar Hafsah. Di sanalah Tempat ku tidur. Aku pun menata almari dan memasang sprei. Tapi bukan ini yang ingin aku ceritakan kepada kalian semua. Tapi kisah orang-orang yang menginspirasi.
Aku mengenal seorang yang berinisial P, seorang yang pandai melawak membuat onar dan si paling ceria. Tapi, dibalik keceriaan itu ada sebuah hal yang membuat dirinya sedih. Ia telah kehilangan sosok pahlawan, ia kehilangan sosok motivasi dan inspirasi hidupnya, ia kehilangan seorang yang sangat berpengaruh bagi hidupnya. IBU. Dari kecil ia telah kehilangan ibu nya. Tetapi ia pintar untuk menyembunyikan kesedihan nya itu dengan lelucon lelucon yang ia buat. Aku sangat terinspirasi oleh nya. “Aku kangen ibu,” You are great
Ia berinisial W, Seorang yang berprestai di sekolah. Ia sangat bersungguh-sungguh dalam mencapai itu semua. Sampai-sampai ia jatuh sakit karena hal itu. Tetapi dengan kesungguhannya ia memaksa untuk terus berlatih. “Aku ngak papa ko, Jangan kahwatir”
Selanjutnya ngak kalah keren, ia berinisial S, seorang penghafal Qur’an yang perjuangannya sangat mengagumkan. Sampai sampai satu lembar Qur’annya tak terlepas dari ikatan. Maa syaa Allah. “Aku pasti bisa,”
Yang terakhir, ia kakak kelasku. Ia berinisial M, seorang penghafal Qur’an yang Masya allah sholehah dan ilmu agamanya yang luas. Aku sering bercerita atau curhat kepada dirinya, karena memang ia seorang penasehat. “Kamu hebat,”
Manusia memiliki kelebihan tersendiri dan kekurangan nya masing-masing. Maka sebab itu jangan pernah membandingkan dirimu dengan orang lain, karena kamu punya keahlian yang istimewa yang tidak di miliki oleh orang lain. Boleh saja melihat ke atas untuk mengambil motivasi bukan untuk membuat dirimu jatuh. Dan boleh melihat kebawah untuk bersyukur tapi bukan untuk meninggikan diri. Tetaplah jadi dirimu sendiri. Dirimu adalah dirimu
-Tulisan pada tanggal 31 Agustus
0 Comments